MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENGANGKUT

MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENGANGKUT
KELOMPOK 2:

1.       Mawarni Pasaribu                   (170205013)
2.       Lidya Elysabet Silalahi           (170205014)
3.       Dewi Agustini                         (170205016)
4.       Ririn Marbun                           (170205017)
5.       Darma Rani Denisa                 (170205019)
6.       Henny safitri                           (170205020)
7.       Leni Oktaviana                       (170205021)
8.       Lusi Berliana Panjaitan           (170205024)
9.       Sartika Diana                          (170205025)
10.   Septiana Sitepu                        (170205026)
Ruang : Mg 2.1
Dosen Pembimbing               : Alfi Safitri, M.pd

   
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber kehidupan mahluk hidup.Tumbuhan pun sangat membutuhkan air.Didalam tubuh tumbuhan,60-90 % tersusun atas air dan itu bukanlah jumlah yang sedikit. Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh tranpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar akan menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi air dari daun sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem tranport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgid.
Air masuk dari akar sampai ke tubuh tumbuhan melalui akar dan angkut oleh pembuluh kayu (xylem).Dari pembuluh kayu inilah semua bermula,air dan zat-zat hara yang di butuhkan oleh tanaman di angkut dan di sebarkan keseluruh tubuh tanaman.Sebelum masuk bagian atas tumbuhan,di akan melewati bulu-bulu akar,sel-sel korteks,sel endodermis,sel perisikel,dan akhirrnya sampai ke xylem.
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem). Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat dengan empulur (di tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem (disebut xilem exarch).

1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
-          Untuk melihat Xylem, dan floem pada macam-macam tumbuhan 
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
  Tumbuh-tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral diserap dari dalam tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi dan osmosis. Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semipermeabel (Wijaya, 2006). Jaringan prngangaut pada tumbuhan timgkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan suatu jaringan yang kompleks dan terdiri dari berbagai macam sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dengan dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga seebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xylem terdiri dari unsur trakeal, serat xylem dan parenkin xylem.
2.2 MACAM-MACAM JARINGAN PENGANGKUT
Jaringan xilem  adalah suatu komponen jaringan pengangkut yang mempunyai dua fungsi utama. Xylem berfungsi untuk mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke semua anggota tumbuhan dan juga menjadi penyokong/ kekuatan mekanis untuk tumbuhan. Istilah xilem sendiri berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu sehingga xilem juga dapat disebut pembuluh kayu. Jaringan xilem mempunyai beberapa komponen seperti trakeid, serat xilem, trakea dan parenkim xilem (Pamungkas, 2012).
         Penyimpanan air dan nutrisi pada jaringan xilem batang merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesegaran tanaman dan ketahanan hidup. Misalnya, air yang tersimpan membantu untuk menyeimbangkan kondisi tumbuhan terhadap defisit air musiman yang parah. Xilem juga merupakan jaringan penyimpanan penting untuk nutrisi, seperti nitrogen dan pati (Pratt, dkk., 2007). Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
         Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya (Mulyani, 2006). Terdapat beberapa perbedaan pada pembuluh xylem dan floem. Xilem  sebagai jaringan yang mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan semua daun terbuat dari sel mati, berdinding sel tipis, memiliki dinding sel terbuat dari lignin (selulosa keras), tidak mempunyai sitoplasma, aliran air pada xilem umumnya menuju ke atas, dan jaringan yang menyertai xilem termasuk jaringan serabut. Sedangkan floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis terbuat dari sel hidup, berdinding sel tebal, dinding sel terbuat dari selulosa, memiiki sitoplasma, aliran floem dapat menuju bagian atas dan bawah tumbuhan, dan jaringan yang menyertai adalah jaringan sel pengiring.
       Floem merupakan jaringan yang kompleks. Floem berfungsi membawamakanan berupa zat organik dari suatu bagian yang lain pada tumbuhan. Floem tersusunatas bulu tapis berupa elemen pipa yang mempunyai lapisan yang rata ujungnya dan sel pengiring (Waluyo, 2006: 81)
 2.3 KLASIFIKASI TUMBUHAN 
2.3.1Tumbuhan Batang Jarak (Jatropha curcas)
Kingdom
Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom
Trachebionta ( Tumbuhan vaskuler )
Diviso 
Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji )
Subdiviso
Magnoliopsida ( Tumbuhan berbunga )
Kelas  
Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Subkelas
Rosidae
Ordo
Euphorbiales
Famili
Euphorbiacea
Genus
Jatropha
Spesies
Jatropha curcas L. ( Nurcholis dan Sumarsih, 2007 )

2.3.2 Tumbuhan batang pepaya ( carica papaya )
Kingdom
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi  
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas
Dilleniidae
Ordo  
Violales                                                   
Famili
Caricaceae
Genus
Carica
Spesies
Carica papaya L

2.3.3 Tumbuhan Batang cabe (Capsicum frustescens L)
Kingdom
Plantae ( Plants )
Sub kingdom  
Tracheabionta ( Vascular Plants )
Super division  
Spermatophyta ( Seed Plant )
Divisio
Magnoliophyta ( Flowering Plant )
Classing
Magnolipsida ( Dycotyledons)               
Sub classis
Asteredae
Ordo
Solanales
Famili
Solanaceae ( Potato family )
Genus
Capsicum L. ( pepper )
Species
Capsicum frustescens L
Binominal Name  
Capsicum frustescens L
Common Name
Thai Pepper

2.3.4 Tumbuhan Batang singkong (Manihot esculenta Crantz)
Kindom
Plantae / Plants
Sub kingdom
Tracheabionta / Vasculer Plants
Super division
Spermathopyta / Seed Plants
Division
Magnoliophyta / Flowering Plants
Classing
Magnoliopsida / Dicotyledons
Sub classis
Rosidae
Ordo
Euphorbiales
Familia
Euphorbiales/ spurge family
Genus
Manihot Mill/ cassava
Species
Manihot esculenta Crantz
Binominal Name
Manihot esculenta Crantz
Common Name
Cassava

2.3.5 Tumbuhan batang Seledri (Apium Graveolens)
Nama latin
Apilum graveolens L
Sub kingdom
Viridiplantae
Infra kingdom
Streptophyta
Super divisi
Embryophyta
Divisi
Tracheophyta
Sub divisi
Spermatophytina
Kelas
Magnoliopsida
Super ordo
Asteranae
Ordo
Apiales
Family
Apiaceae
Genus
Apium L
Spesies
Apium Graveolens L
Varietas
Apium Graveolens var dulce (Mill) DC

2.3.6 Tumbuhan batang Bayam (Amaranthus L)
Kingdom
Plantae ( Tumbuhan )
Sub kingdom
Tracheobionta
Sub Divisi
Spermatophyta                                        
Division
Magnoliophyta
Class
Magnoliophyta
Sub Classis
Caryophyllidae
Famili
Amaranthacea
Genus
Amaranthus
Species
Amaranthus L. ( Amaranthus sp.)

2.3.7 Tumbuhan batang sirih (Piper betle L.)
Kingdom
Plantae ( Tumbuhan )
Superkingdom
Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi
Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Kelas
Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas
Magnoliidae
Ordo
Piperales
Famili
Piperaceae ( suku sirih – sirihan )
Genus
Piper
Spesies
Piper betle L.

2.3.8 Tumbuhan Batang Kembang sepatu ( Hibicus rosa-sinensis )
Kingdom
Plantae( Tumbuhan )                            
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
 Magnoliopsida
Ordo
Malvales
Famili
Malvaceae
Genus
Hibicus
3pesies
 Hibicus rosa-sinensis L.

2.3.9 Tumbuhan Batanag Kemangi (Ocimum citriodorum)
Kingdom
Plantae ( Tumbuhan )
Divisi
Magnoliophyta
Class
Magnoliopsida
Ordo
Lamiales
Famili
Lamiaceae
Genus
Ocimum
Spesies
Ocimum citriodorum

2.3.10 Tumbuhan Batanag Padi (Oryza sativa L.)
Kingdom
Plantae (Tumbuhan)                             
Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi   
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi   
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
Liliopsida ( Tumbuhan berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas       
Commelinidae
Ordo 
Poales
Famili 
Poaceae (rumput-rumputan)
Genus 
Oryza
Spesies  
Oryza sativa L.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Mikroskop
Objek glass
Deck glass
Pipet tetes
Silet

Batang jarak
Batang papaya
Batang cabe
Batang singkong
Batang seledri
Batang bayam
Batang sirih
Batang kembang sepatu
Batang kemangi
Batang padi
Klorohidrat
Aquadest


3.2 PROSEDUR KERJA
1.     Iris melintang sampel setipis mungkin
2.     Letakkan pada objek glass yang kering dan bersih
3.     Tetesi dengan klorahidrat
4.     Tutup dengan deck glass
5.     Letakkan pada mikroskop
6.     Amati dan gambar bentuk xylem dan floem pada sampel 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN
No
Sampel
Hasil Pengamatan
Keterangan
1.
Batang jarak
(Jatropha curcas)
Terdapat xylem dan floem pada tanaman jarak
2.
Batang papaya
 ( carica papaya )

Terdapat xylem dan floem pada tanaman  pepaya

3.
Batang cabe
(Capsicum frustescens L)
Terdapat xylem dan floem pada tanaman cabe
4.
Batang singkong
(Manihot esculenta Crantz)
Terdapat xylem dan floem pada tanaman singkong
5.
Batang seledri
(Apium Graveolens

Terdapat xylem dan floem pada tanaman seledri
6.
Batang bayam
(Amaranthus L)
Terdapat xylem dan floem pada tanaman bayam
7.
Batang sirih
(Piper betle L.)

Terdapat xylem dan floem pada tanaman sirih
8.
Batang kembang sepatu
( Hibicus rosa-sinensis )

 
Terdapat xylem dan floem pada tanaman kembang sepatu
9.
Batang kemangi
(Ocimum citriodorum)

Terdapat xylem dan floem pada tanaman kemangi
10.
Batang padi
(Oryza sativa L.)
 
Terdapat xylem dan floem pada tanaman padi

4.2 PEMBAHASAN
      Pada praktikum kali ini membahas tentang jaringan pengangkut yang terdiri dari jaringan floem dan xylem.Jaringan pengangkut xylem dan floem ini sangat berhubungan dengan perkembangan batang.Dengan melakukan pengamatan ini kita dapat mengetahui komponen penyusun batang-batang yang diamati meliputi tumbuhan dikotil dan monokotil bahkan tumbuhan tinggi rendah seperti pada paku-pakuan.
Pada pengamatan sayatan tipis Batang Cabe (Capsium frustacens) dengan perbesaran 10×10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang cabe (Capsium frustacens) termasuk tipe bikolateral dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan berkas pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks batang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda.
Pada pengamatan sayatan tipis batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dengan perbesaran 10 x 10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) ini termasuk batang dikotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan berkas pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda.
Kekhususan yang utama pada kolateral terbuka adalah terdapatnya kambium dalam berkas ini, yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antara floem dan xylem. Selain itu dapat berperan demikian besar dalam pembentukan pembuluh-pembuluh tapis sekunder ke arah luar dan membentuk pembuluh-pembuluh kayu. Kambium pada batang pada penampang melintang biasanya merupakan lingkaran yang kontinu .
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil . 
Empulur biasanya terdiri dari parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur dapat rusak  diwaktu pertumbuhan, sering hal itu terjadi dibagian di daerah ruas, sementara didaerah buku empulur utuh .
Pada pengamatan batang bayam ini menggunakan dengan perbesaran 10 x 10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang Bayamini termasuk batang dikotil.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda.
Batang bayam ini termasuk dikotil karena salah satunya Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan :
1.       Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral ( zat hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian lain untuk kelangsungan hidup tumbuhan.
2.      Xilem (pembuluh kayu) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk melangsungkan pengangkutan air dari dan zat-zat mineral (unsur hara) dari dalam tanah (melalui akar) ke daun.
3.      Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan dari daun  yang merupakan hasil fotosintesis ke seluruh bagian-bagian tumbuhan.


DAFTAR PUSTAKA











Komentar

Postingan populer dari blog ini